Desa yang berada di Alaska terancam tenggalam di telan Lautan

Desa di Alaska

Desa kecil yang berada di Alaska ini mengalami ancaman pemanasan global (global warning). Ketika janji dari presiden US untuk mengambil Tindakan tegas untuk mengurangi dampak perubahan ikim terus jadi polemic dinegaranya, Warga Amerika serikat yang berada di Alaska kini mengahadapi dampak dari pemanasan global ini.

Desa kecil di Alaska ini bernama desa Kilvalina, kemungkinan jarang warga AS yang pernah mendengat tempat tersebut. Sebuah desa yang mungil dan sempit berada di Alaska yang di kelilingi oleh Laut Bering. Desa tersebut terlalu kecil sampai tidak tercantum dalam peta Alaska, apalagi dalam Atlas AS.

Kivalina sekarang ini sudah menjadi sorotan, sebab desa kecil itu bakal segera hilang karena terancam tenggelam, dan lenyap untuk selamanya, hanya dalam kurun waktu 10 tahun, atau mungkin kurang dari 10 Tahun. Penduduknyapun akan menjadi pengungsi akibat perubahan iklim yang tidak menentu, jadi yang pertama di seantero Negeri Paman Sam.

Penduduk asli Inuit sebanyak 400 warga yang akan paling terancam. Saat ini mereka tinggal di kabin kabin berlantai satu, hidupnya bergantung bdengan berburu ikan besar dan menjaring ikan ikan di laut untuk makan sehari harinya.

Laut telah membuat desa kecil bernama Kivalina ini hidup dari generasi ke generasi, menyediakan rejeki dan juga nutrisi untuk kehidupannya. Namun, dalam 2 dekade terakhir ini, mencairnya es dari laut Arktik yang berlangsung secara dramatis, membuat hidup warga ini rentan akan erosi pantai. Sudah tidak ada lagi gunung es yang melindungi garis pantai mereka dari kekuatan badai musim dingin dan destruktif musim gugur. Kivalina makin menyusut.

Angkatan darat AS ( US Army) korps ahlinya sudah membangun tembok penahan sepanjang pantai pada tahun 2008, namun tembok penahan itu tidak berarti banyak dan lama.

Bahkan, ada terjadinya badai pada 2 tahun yang lalu, badai tersebut memaksa penduduk Kivalina untuk mengungsi dan di evakuasi secara darurat. Dan kini, para ahli juga sudah meneliti dan memperkirakan, bahwa desa Kivalina tak bakal bisa di huni lagi pada Tahun 2025.

Mungkin Desa Kivalina ini bukan satu satunya yang mengalami ancaman tersebut. Catatan suhu udara menunjukkan bahwa wilayah Arktik di Alaska memanas 2 kali lipat lebih cepat dari wilayah lain di AS. Melelehnya es membuat naiknya permukaan air laut, dan meningkatnya laju erosi di pantai membuat 3 pemukiman Inuit yang ada di pulau tersebut pada saat ini menghadapi risiko kerusakan. Dan terdapat delapan pemukiman lainnya yang menanti giliran tersebut.

Yang menjadi permasalahannya adalah, perlu dana banyak untuk mengevakuasi dan merelokasi warga Inuit, khususnya di Kivalina sampai ke wilayah lain. Membangun perumahan baru, sekolah baru dan membangun jalanan tidaklah murah, memerlukan biaya yang sangat banyak untuk melakukan semua hal tersebut. Butuh dana setidaknya 400Juta US$ atau setara dengan 4,1 Triliun  rupiah. Semua itu tidak ada tanda tanda uang akan dating dari dana public.

Ketua Dewan dari Kivalina yang bernama Collen Swan sempat mengatakan seperti ini, penduduk asli Alaska itu harus menanggung semua konsekuensi yang sangat mahal dari masalah yang tidak mereka timbulkan.

“jika kami warga Kivalina dapat hidup di sini selama 10 tahun yang akan datang, sama saja kami menanti banjir dan mati. Atau pilihan lainnya yaitu lari dari sini”

Sekian informasi sekilas tentang desa Kivalina yang berada di Alaska, Semoga artikel ini bermanfaat untuk banyak masyarakat